Ada sebagian besar orangtua yang
berteman denga remajanya di media sosial. Harapannya, dengan berteman, orangtua
dapat membantu mengontrol setiap
postingan yang ditulis atau diunggah oleh anak. Hanya saja, alih-alih
ingin mengontrol, “pertemanan” ini justru menimbulkan kekesalan anak terhadap
orangtuanya. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya orangtua memahami
beberapa hal.
Tidak semua remaja mau berteman
dengan orangtuanya di media sosial. Ketika memasuki usia sekolah menengah, ada
banyak hal yang berubah dan sebagai orangtua tentu kita perlu menghargainya.
Pertama, jika ada postingan yang
kurang tepat yang disampaikan anak, jangan langsung menegurnya di media
sosialnya. Gunakan komunikasi tatap muka untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Kedua, jika anak bercerita
tentang ini dan itu, bukan berarti semua itu boleh disampaikan untuk orang
lain. Bisa jadi cerita itu eksklusif hanya untuk orangtuanya saja. Meskipun apa
yang diceritakan bersifat bagus. Misalkan, “Bu, tadi ada temanku mengajak aku
mencontek tapi aku nggak mau. Kan Ibu bilang kita harus jujur.” Jika memang
dirasa perlu, untuk memberikan inspirasi, mintalah izinnya terlebih dulu,
apakah boleh ditulis di media sosial kita atau tidak.
Ketiga, jangan membicarakan
hal-hal negatif tentang anak atau sesuatu yang membuat anak malu. Jika ingin
meminta saran dari orang lain, selain menanyakan pada anak, gunakan kalimat
yang tidak mengandung kata-kata merendahkan. Misal, kita punya anak berjerawat
dan ingin menanyakan pada orang lain sabun wajah apa yang aman untuk remaja.
Cukup dengan bertanya, “Ibu-ibu, adakah yang punya rekomendasi sabun wajah
untuk remaja yang kulitnya sensitif?”
Keempat, apa yang menurut kita
biasa saja atau lucu, belum tentu seperti itu untuk anak. Ada foto-foto yang
sebenarnya hanya untuk konsumsi keluarga, seperti memasang wajah jelek, buat
orangtua mungkin lucu untuk dibagikan tapi boleh jadi tidak untuk anak.
Ada baiknya, sepakatilah terlebih
dulu mana yang boleh dan tidak dilakukan di media sosial. Biasakan untuk tetap
berdiskusi secara langsung, bukan di media sosial.
No comments:
Post a Comment